Mar 7, 2014

Macam Penyakit Tanaman Akibat Cendawan

Penyakit Tanaman Akibat Cendawan
  1. Golongan Sphaeropsidales (Phomales)
1.      Diplodia zeae
Busuk Tongkol Diplodia (Diplodia maydis (Berk.) Sacc.; D. macrospora Earle) pada Jagung. Tanaman jagung tampak layu atau seluruh daun menguning. Gejala pada daun terdapat bercak yang ditengahnya seperti mata (Gambar 11). Gejala tersebut umumnya terjadi pada stadia generative, yaitu setelah fase pembungaan. Pangkal batang yang terinfeksi berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan, bagian dalam busuk, sehingga mudah rebah dan bagian kulit luarnya tipis. Pada pangkal batang yang terinfeksi tersebut terlihat warna merah jambu, merah kecoklatan atau coklat. Infeksi dimulai pada dasar tongkol, berkembang ke bonggol, kemudian merambat ke permukaan biji dan menutupi kelobot. Tongkol menjadi busuk dan kelobotnya saling menempel erat pada tongkol (Gambar 11). Gejala busuk tongkol Diplodia adalah kelobot yang terinfeksi pada umumnya  berwarna coklat. Infeksi pada kelobot setelah dua minggu keluar rambut jagung menyebabkan biji berubah menjadi coklat, kisut dan busuk. Miselium berwarna putih. Piknidia berwarna hitam tersebar pada kelobot.

bsktgkldiplodiaBusuk tongkol Diplodia
Gejala : Kelobot yang terinfeksi pada umumnya berwarna coklat, infeksi pada kelobot setelah 2 minggu keluarnya rambut  jagung, menyebabkan biji berubah menjadi coklat, kisut dan busuk. Miselium berwarna putih, piknidia berwarna hitam tersebar pada kelobot.  Infeksi dimulai pada dasar tongkol berkembang ke bongkol kemudian merambat ke permukaan biji dan menutupi kelobot. Cendawan dapat bertahan hidup dalam bentuk spora dan piknidia yang berdinding tebal pada sisa tanaman di lapangan. Gejala busuk tongkol Diplodia disebabkan oleh infeksi cendawan Diplodia maydis.
B. Golongan Melanconiales
Busuk Buah (Gloeosporium Sp.)
Gejala: Serangan pada buah di kebun maupun di gudang panen. Mula-mula timbul bercak kecil kehijau-hijauan, membusuk, berbentuk bulat, selanjutnya bercak berubah wanca menjadi coklat dan terdapat bintik-bintik berwarna hitam. Pada akhirnya warna buah menjadi oranye. Gejala pada daun tua terdapat bercak berwarna coklat tua, dimulai dari ujung daun dan meluas ke pangkal daun. Penyakit dapat meluas dan menyebabkan akar rimpang busuk basah berwarna coklat tua. Namun akar rimpang yang sehat masih dapat muncul tunas-tunas baru. Rumpun tetap tumbuh meskipun beberapa batang tanaman mati.
Bercak daun pestalotia ( Pestalotia guepini)
image024image026 
A= Gejala Penyakit Bercak Daun Pestalotia pada Tunas dan
B= Daun Muda
Gejala Bercak dengan tepi gelap, tengah bercak b erwarna keperakan abu-abu. endawan Pestalotia mempunyai konidium bersel 5, dengan 3 sel yang ditengah berwarna gelap dan berdinding tebal, sedang 2 sel pangkal dan ujung hialin dan berdinding tipis. Sel ujung mempunyai 2-3 seta yang panjang. Pestalotia (Pestalotiopsis)  sp. adalah bercak dengan warna kelabu pada bagian tengahnya.
Penyakit antraknosa (Colletotrichum gloeosporiods)
Gejala serangan dapat dilihat adanya bintik kecoklatan pada rangkaian buah, serangan ini menyebabkan buah berguguran lebih awal dan juga menyebabkan kerugian pasca panen. Pengendaliannnya dapat dilakukan dengan pemeliharaan tanaman yang baik, disemprot dengan fungisida sesuai dengan peruntukannya masing-masing obat.
Colletotrichum capsici
Miselium terdiri dari beberapa septa, inter dan intraseluler hifa. Aservulus dan stroma pada batang berbentuk hemispirakel dan ukuran 70-120 µm. Seta menyebar, berwarna coklat gelap sampai coklat muda, seta terdiri dari beberapa septa dan ukuran  +150µm. Konidiofor tidak bercabang, massa konidia nampak berwarna kemerah-merahan. Konidia berada pada ujung konidiofor. Konidia berbentuk hialin, uniseluler, ukuran  17-18 x 3-4 µm. Konidia dapat berkecambah pada permukaan buah yang hijau atau merah tua. Tabung kecambah akan segera membentuk apresorium.
Gejala Serangan
 patek-pada-cabeGejala diawali berupa bintik-bintik kecil yang berwarna kehitam-hitaman dan sedikit melekuk. Serangan yang lebih lanjut mengakibatkan buah mengerut, kering, membusuk dan jatuh Bercak berbentuk bundar atau cekung dan berkembang pada buah yang tidakberaturan berwarna merah tua dengan tepinya berwarna merah tua gelap yang belum dewasa/matang dari berbagai ukuran. Biasanya bentuk bercak beragam pada satu buah cabai. Ketika penyakit mengeras, bercak akan bersatu. Massa spora jamur berwarna merah jambu ke orange terbentuk dalam cincin yang konsentris pada permukaan bercak. Bercak yang sudah menua, aservuli akan kelihatan. Dengan rabaan, akan terasa titik-titik hitam kecil, di bawah mikroskop akan tampak rambut-rambut halus berwarna hitam. Spora terbentuk cepat dan berlebihan dan memencar secara cepat pada hasil cabai, mengakibatkan kehilangan sampai 100%. Bercak dapat sampai ke tangkai dan meninggalkan bintik
Penyakit Antraknosa
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum  gossypium.  Banyak ditemukan di pertanaman kapas di Amerika Serikat, Burma, India dan Mesir.  Penyakit ini menyebabkan boll busuk dan benih tidak dapat berkecambah. Gejala serangan pada kotiledon dan daun pertama berbintik kecil berwarna kemerahan.  Sering menyerang pada batang jika batang dalam kondisi terluka.  Dapat menyerang pada semua tahapan buah, boll mengecil dan berbintik-bintik coklat kemerahan.  Jika serangan parah, biji kapas menjadi ringan, berwarna coklat, dan kurang berkembang.
C. Golongan Moniliales
Bercak coklat Penyebab : jamur Alternaria longipes. Gejala: timbul bercak-bercak coklat, selain tanaman dewasa penyakit ini juga menyerang tanaman di persemaian. Jamur juga menyerang batang dan biji. Pengendalian: mencabut dan membakar tanaman yang terserang. 
Penyakit Bercak Daun Alternaria
Penyakit ini disebabkan oleh cendawanAlternaria spp., terjadi di hampir semua lahan pertanaman kapas dunia.  Serangan serius terjadi jika didukung oleh kelembaban dan curah hujan yang tinggi 
Gejala serangan pada daun terdapat bercak kecil, pusat bercak berbintik coklat, bulat atau tidak teratur, berukuran diameter 0,5-3 mm. Daun yang terserang menjadi kering dan rontok.  Penyakit ini dapat menyebabkan kanker pada batang, selanjutnya infeksi menyebar ke boll dan akhirnya boll gugur.
Pada tahap awal epidemi, infeksi muncul pada sisa-sisa tanaman dan biji dan merupakan sumber utama inokulum.  Periode selanjutnya jika kelembaban tinggi spora akan menyebar dan menginfeksi kotiledon sampai ke daun pertama.  Infeksi primer terjadi pada saat konidia spora pada sisa-sisa tanaman tersebut menyebar dan menginfeksi bagian kanopi daun. Pada tahap selanjutnya, cendawan dapat menyerang boll jika kondisi boll terbuka pada cuaca basah, sehingga menimbulkan benih terkontaminasi.  Siklus ini berakhir jika ditandai dengan adanya daun yang terinfeksi gugur ke tanah.
Pyricularia oryzae
Penyakit blas disebabkan oleh cendawan Pyricularia grisea (Cooke) Sacc. (sinonim dengan P. oryzae), yang termasuk ke dalam kelompok Ascomycetes dan bersifat heterotalik. Bentuk khas dari blas daun adalah bercak belah ketupat dengan kedua ujung yang runcing. Bercak mulanya kecil, berwarna hijau gelap hingga abu-abu kebiru-biruan. Bercak ini ukurannya terus membesar, terutama pada varietas yang rentan dan dalam keadaan yang lembab. Pada bercak yang telah berkembang, bagian tepinya berwarna cokelat sedangkan bagian tengahnya berwarna putih keabu-abuan. Bercak yang telah berkembang penuh mencapai panjang 1,0-1,5 cm dan lebar 0,3-0,5 cm dengan tepian berwarna cokelat. Bercak pada daun yang rentan tidak membentuk tepian yang jelas. Bercak tersebut dikelilingi oleh warna kuning pucat (halo area), terutama pada lingkungan yang kondusif, seperti keadaan lembab dan ternaungi. Infeksi pada buku batang menyebabkan bercak berwarna cokelat atau hitam dan batang menjadi patah. Infeksi pada malai menyebabkan blas leher, bercak cokelat pada cabang malai, dan bercak cokelat pada kulit gabah. Apabila blas leher terjadi pada fase awal akan mengakibatkan malai mati secara prematur, berwarna putih dan kosong secara menyeluruh, sedangkan jika blas leher terjadi pada fase lebih lanjut akan menyebabkan pengisian bulir padi tidak sempurna dan mutu biji menjadi rendah.
Cendawan Kelabu (Botrytis cinerea Pers. ex Fr.) tanaman Azalea (Rhododendron spp.)
Gejala : Bagian tanaman yang terinfeksi diselimuti oleh miselium cendawan seperti benang-benang yang sangat halus yang dapat menyebabkan busuk pada bagian yang dilekatinya.

Kapang Kelabu

Penyebab :  cendawan Botrytis cinerea Pers.
Gejala serangan : pada tajuk bunga terjadi bercak kecil dan bundar. Jika lingkungan sangat lembab/banyak hujan, bercak melebar dan tajuk Bunga tampak seperti diliputi lapisan kelabu kecokelatan, tajuk membusuk dan berlekatan, serangan berat dapat menyebabkan busuk bunga.

Layu Fusarium

Penyebab :  cendawan Fusarium oxysporum
f.sp.chrysanthemi Schlecht.ex.Fr
Gejala serangan : gejala serangan Fusarium bervariasi tergantung pada kultivar tanaman. Gejala pertama dapat muncul pada pucuk daun, atau dimulai dari daun bawah, kemudian berkembang ke atas. Pada jenis lain gejala dapat terlihat berupa daun klorosis dan terpelintir.


Busuk tongkol Fusarium
Fusarium disebabkan oleh infeksi cendawan Fusarium moniliforme
Gejala penyakit ini permukaan biji pada tongkol berwarna merah jambu sampai coklat, kadang-kadang diikuti oleh pertumbuhan miselium seperti kapas yang berwarna merah jambu. Cendawan berkembang pada sisa tanaman dan di dalam tanah, cendawan ini dapat terbawa benih, dan penyebarannya dapat melalui angin atau tanah. Penyakit busuk tongkol

D. Golongan Cendawan Tingkat Rendah
1. Plasmodiophora brassicae
Akar Gada (Plasmodiophora brassicae) pada Kubis-kubisan (Cruciferae, Brassicaceae)
Gejala : Akar tanaman yang terinfeksi mengalami pertumbuhan hipertropi, pembelahan dan pembesaran sel secara berlebihan, sehingga menyebabkan bintil atau kelenjar yang tidak teratur. Bintil-bintil yang bersatu ini menjadi bengkak memanjang dan mirip gada. Akibat adanya abnormalitas ini menyebabkan terganggunya proses pengangkutan unsur hara. Tanaman menjadi layu, daun-daun berwarna hijau kelabu, dan terlihat merana. Pada umumnya gejala di atas permukaan tanah terlihat apabila keadaan perakaran sudah sangat rusak.
Cendawan mempunyai spora tahan berbentuk bulat, hialin, dengan diameter mencapai 4 µm. Spora tahan berkembang membentuk zoospora. Zoospora ini tidak berdinding sel, protoplas berinti satu, dan sangat aktif bergerak. Tubuh buah cendawan yang disebut plasmodium bertahan dalam sel akar tanaman dan tidak berdinding sel. Spora tahan akan terbebas dari akar sakit apabila terurai oleh jasad sekunder. Pemencaran penyakit ini dapat terjadi melalui bantuan angin, hewan, air drainase, dan alat-alat pertanian.

Physoderma maydis
Bercak daun
 Gejala pada umumnya ditemukan pada upih dan daun jagung. Mula-mula bercak berwarna kuning, kemudian menjadi cokelat kehitaman. Bercak terutama terdapat pada bagian bawah tanaman

Pythium debaryanum
Penyakit Rebah Kecambah sebab: Pythium debaryanum (protista spt jamur)
Akibat: pembusukan kecambah/bibit tanaman dan busuk akar pada tanaman budidaya sehingga kecambah rebah ke tanah. Penyakit ini disebabkan oleh protista yang menyerupai jamur. Serangan mikroorganisme ini menyebabkan pembusukan kecambah atau bibit tanaman  dan busuk akar pada tanaman budidaya,yang menyebabkan kecambah rebah ke tanah.







Phytphthora phaseoli
 
Menyebabkan penyakit embun bulu (downy mildew) pada jenis kacang buncis (lima bean) Gejala yang muncul adalah nekrosis, gugur bunga, tajuk dan petiol membengkok. Sporangia akan terbentuk pada bagian tajuk, petiol, dan polong. Sporangia berukuran 39 x 22 um, memiliki pedisel pendek, yang merupakan ciri khas genus Phytophthora.
E. Golongan Ascomycetes
Embun Tepung (Uncinula necator (Schw.) Burr.) pada Anggur (Vitis vinifera L.; V. labrusca L.).
Gejala : Cendawan menyerang semua stadia tanaman. Gejala berupa bercak-bercak bertepung kelabu terdapat pada daun, ranting, bunga, dan buah muda. Bercak pada daun akan meluas sehingga permukaan atas daun tampak berdebu. Kondisi cuaca yang kering menyebabkan daun menggulung ke atas dan berubah bentuk maupun warnanya. Lapisan cendawan yang berwarna kelabu menjadi gelap. Tanaman sakit menjadi layu dan kerdil. Buah yang terinfeksi berbentuk tidak teratur dan tidak dapat matang.
Deskripsi : Miselium cendawan berada di atas permukaan daun. Konidium hialin, berbentuk oval, tdak bersekat, ukurannya 25-30 x 15-17 µm, dan membentuk rantai dengan 3-4 konidium. Peritesium tidak mempunyai ostiol dilengkapi dengan rambut-rambut panjang. Askus berbentuk oval; askospora hialin, oval, tidak bersekat, berukuran 18-25 x 10-12 µm. Pemencaran udara melalui angin dan berkecambah pada kelembaban rendah. Perkembangan candawan ini pada kondisi cuaca kering.
Penyakit embun tepung (Peronospora parasitica)
Penyakit embun tepung. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica. Jamur ini kadang – kadang menyerang biji yang sedang berkecambah sehingga biji menjadi keropos dan akhirnya mati. Jamur ini kadang – kadang menyerang daun pertama pada kecambah sehingga tumbuhan menjadi kerdil. Tumbuhan kerdil dapat tumbuh terus tapi pada daun – daunnya terdapat kercak – bercak hitam.

Downy Mildew (Peronospora manshurica)
Gejala Serangan
Pada permukaan bawah daun timbul bercak warna putih kekuningan, umumnya bulat dengan batas yang jelas, berukuran 1-2 mm. Kadang-kadang bercak menyatu membentuk bercak lebih lebar yang selanjutnya dapat menyebabkan bentuk daun abnormal, kaku dan mirip penyakit yang disebabkan oleh virus. Pada permukaan bawah daun terutama di pagi hari yang dingin timbul miselium dan konidium.
Kudis pada apel (Venturia inaequalis)
Gejala penyakit dapat ditemukan pada daun, tangkai daun, buah, tangkai buah. Gejala awl berupa bercak-bercak kecil berwarna hijau kecokelatan yang tidak berbatas tegas timbul pada kedua sisi bawah daun. Bercak yang berkembang batasnya menjadi jelas terutama pada bagian permukaan atas daun. Bercak diselimuti oleh lapisan beledu berwarna hitam kehijauan yang terdiri dari konidiofor dan konidium cendawan. Gejala pada buah berupa bercak kudis berbatas tegas, berwarna hijau kecokelatan, berbentuk bulat, dengan lapisan berbulu. Daun yang mempunyai banyak bercak menjadi kerdil, berbisul, dan bagian tepinya mati
Busuk Hitam Guignardia bidwellii (Ell.) Viala et Ravaz
Anggur (Vitis vinifera L.; V. labrusca L.).

Pada helaian daun terdapat bercak-bercak berbatas tegas dengan bagian berwarna cokelat dikelilingi oleh tepian hitam. Pada sekeliling bercak juga terbentuk daerah berwarna cokelat tua yang dibatasi tepian berwarna hitam. Pusat bercak tetap berwarna cokelat kemerahan hingga cokelat kelabu. Pada bagian atas terdapat bintik-bintik hitam kecil yang teratur dalam satu lingkaran. Gejala pada tunas berupa bercak oval hingga memanjang berwarna ungu hingga hitam. Bercak yang sama dapat ditemukan pada sulur, tangkai daun, tulang daun, dan tangkai bunga

1 comment:

  1. TIA® | Titanium Athletics
    TIA®. TIA® 2014 ford fusion energi titanium is a trademark of TIA Enterprises, LLC. It is used for race track titanium exhaust tips and harness betting, gold titanium alloy and is used ford fusion titanium registered and certified under man titanium bracelet the

    ReplyDelete