Penyakit Tanaman Akibat Cendawan
- Golongan Sphaeropsidales
(Phomales)
1.
Diplodia zeae
Busuk Tongkol Diplodia (Diplodia maydis (Berk.) Sacc.; D.
macrospora Earle) pada Jagung. Tanaman jagung
tampak layu atau seluruh daun menguning. Gejala pada daun terdapat bercak yang
ditengahnya seperti mata (Gambar 11). Gejala tersebut umumnya terjadi pada
stadia generative, yaitu setelah fase pembungaan. Pangkal batang yang
terinfeksi berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan, bagian dalam busuk,
sehingga mudah rebah dan bagian kulit luarnya tipis. Pada pangkal batang yang
terinfeksi tersebut terlihat warna merah jambu, merah kecoklatan atau coklat.
Infeksi dimulai pada dasar tongkol, berkembang ke bonggol, kemudian merambat ke
permukaan biji dan menutupi kelobot. Tongkol menjadi busuk dan kelobotnya
saling menempel erat pada tongkol (Gambar 11). Gejala busuk tongkol Diplodia
adalah kelobot yang terinfeksi pada umumnya
berwarna coklat. Infeksi pada kelobot setelah dua minggu keluar rambut
jagung menyebabkan biji berubah menjadi coklat, kisut dan busuk. Miselium
berwarna putih. Piknidia berwarna hitam tersebar pada kelobot.
Busuk tongkol Diplodia
Gejala : Kelobot yang terinfeksi pada umumnya berwarna coklat,
infeksi pada kelobot setelah 2 minggu keluarnya rambut jagung,
menyebabkan biji berubah menjadi coklat, kisut dan busuk. Miselium berwarna
putih, piknidia berwarna hitam tersebar pada kelobot. Infeksi dimulai
pada dasar tongkol berkembang ke bongkol kemudian merambat ke permukaan biji
dan menutupi kelobot. Cendawan dapat bertahan hidup dalam bentuk spora dan
piknidia yang berdinding tebal pada sisa tanaman di lapangan. Gejala busuk
tongkol Diplodia disebabkan oleh infeksi cendawan Diplodia maydis.
B. Golongan Melanconiales
Busuk
Buah (Gloeosporium Sp.)
Gejala:
Serangan pada buah di kebun maupun di gudang panen. Mula-mula timbul bercak
kecil kehijau-hijauan, membusuk, berbentuk bulat, selanjutnya bercak berubah
wanca menjadi coklat dan terdapat bintik-bintik berwarna hitam. Pada akhirnya
warna buah menjadi oranye. Gejala pada daun tua terdapat bercak berwarna coklat tua, dimulai
dari ujung daun dan meluas ke pangkal daun. Penyakit dapat meluas dan
menyebabkan akar rimpang busuk basah berwarna coklat tua. Namun akar rimpang
yang sehat masih dapat muncul tunas-tunas baru. Rumpun tetap tumbuh meskipun
beberapa batang tanaman mati.
Bercak daun pestalotia
(
Pestalotia guepini)
A=
Gejala Penyakit Bercak Daun Pestalotia pada Tunas dan
B=
Daun Muda
Gejala Bercak dengan tepi gelap, tengah bercak b erwarna
keperakan abu-abu. endawan Pestalotia mempunyai konidium bersel 5, dengan 3 sel
yang ditengah berwarna gelap dan berdinding tebal, sedang 2 sel pangkal dan
ujung hialin dan berdinding tipis. Sel ujung mempunyai 2-3 seta yang panjang. Pestalotia
(Pestalotiopsis) sp. adalah bercak dengan warna kelabu pada bagian
tengahnya.
Penyakit
antraknosa (Colletotrichum gloeosporiods)
Gejala serangan
dapat dilihat adanya bintik kecoklatan pada rangkaian buah, serangan ini
menyebabkan buah berguguran lebih awal dan juga menyebabkan kerugian pasca
panen. Pengendaliannnya dapat dilakukan dengan pemeliharaan tanaman yang baik,
disemprot dengan fungisida sesuai dengan peruntukannya masing-masing obat.
Colletotrichum capsici
Miselium terdiri dari beberapa
septa, inter dan intraseluler hifa. Aservulus dan stroma pada batang berbentuk
hemispirakel dan ukuran 70-120 µm. Seta menyebar, berwarna coklat gelap sampai
coklat muda, seta terdiri dari beberapa septa dan ukuran +150µm. Konidiofor tidak bercabang, massa
konidia nampak berwarna kemerah-merahan. Konidia berada pada ujung konidiofor.
Konidia berbentuk hialin, uniseluler, ukuran
17-18 x 3-4 µm. Konidia dapat berkecambah pada permukaan buah yang hijau
atau merah tua. Tabung kecambah akan segera membentuk apresorium.
Gejala Serangan
Gejala diawali berupa bintik-bintik
kecil yang berwarna kehitam-hitaman dan sedikit melekuk. Serangan yang lebih
lanjut mengakibatkan buah mengerut, kering, membusuk dan jatuh Bercak berbentuk
bundar atau cekung dan berkembang pada buah yang tidakberaturan berwarna merah
tua dengan tepinya berwarna merah tua gelap yang belum dewasa/matang dari
berbagai ukuran. Biasanya bentuk bercak beragam pada satu buah cabai. Ketika
penyakit mengeras, bercak akan bersatu. Massa spora jamur berwarna merah jambu
ke orange terbentuk dalam cincin yang konsentris pada permukaan bercak. Bercak
yang sudah menua, aservuli akan kelihatan. Dengan rabaan, akan terasa
titik-titik hitam kecil, di bawah mikroskop akan tampak rambut-rambut halus
berwarna hitam. Spora terbentuk cepat dan berlebihan dan memencar secara cepat
pada hasil cabai, mengakibatkan kehilangan sampai 100%. Bercak dapat sampai ke
tangkai dan meninggalkan bintik
Penyakit Antraknosa
Penyakit ini
disebabkan oleh cendawan Colletotrichum gossypium. Banyak ditemukan di
pertanaman kapas di Amerika Serikat, Burma, India dan Mesir. Penyakit
ini menyebabkan boll busuk dan benih tidak dapat berkecambah. Gejala
serangan pada kotiledon dan daun pertama berbintik kecil berwarna
kemerahan. Sering menyerang pada batang jika batang dalam kondisi
terluka. Dapat menyerang pada semua tahapan buah, boll mengecil dan
berbintik-bintik coklat kemerahan. Jika serangan parah, biji kapas
menjadi ringan, berwarna coklat, dan kurang berkembang.
C. Golongan Moniliales
Bercak coklat Penyebab : jamur Alternaria
longipes. Gejala:
timbul bercak-bercak coklat, selain tanaman dewasa penyakit ini juga menyerang
tanaman di persemaian. Jamur juga menyerang batang dan biji. Pengendalian:
mencabut dan membakar tanaman yang terserang.
Penyakit Bercak
Daun Alternaria
Penyakit ini disebabkan oleh cendawanAlternaria spp.,
terjadi di hampir semua lahan pertanaman kapas dunia. Serangan
serius terjadi jika didukung oleh kelembaban dan curah hujan yang tinggi
Gejala serangan pada daun terdapat bercak
kecil, pusat bercak berbintik coklat, bulat atau tidak teratur, berukuran
diameter 0,5-3 mm. Daun yang terserang menjadi kering dan rontok. Penyakit
ini dapat menyebabkan kanker pada batang, selanjutnya infeksi menyebar ke boll
dan akhirnya boll gugur.
Pada tahap awal epidemi, infeksi muncul pada
sisa-sisa tanaman dan biji dan merupakan sumber utama inokulum. Periode
selanjutnya jika kelembaban tinggi spora akan menyebar dan menginfeksi
kotiledon sampai ke daun pertama. Infeksi primer terjadi pada saat
konidia spora pada sisa-sisa tanaman tersebut menyebar dan menginfeksi bagian
kanopi daun. Pada tahap selanjutnya, cendawan dapat menyerang boll jika
kondisi boll terbuka pada cuaca basah, sehingga menimbulkan benih
terkontaminasi. Siklus ini berakhir jika ditandai dengan adanya daun
yang terinfeksi gugur ke tanah.
Pyricularia oryzae
Penyakit blas
disebabkan oleh cendawan Pyricularia grisea (Cooke) Sacc. (sinonim dengan P.
oryzae), yang termasuk ke dalam kelompok Ascomycetes dan bersifat heterotalik.
Bentuk khas dari blas daun adalah bercak belah ketupat dengan kedua ujung yang
runcing. Bercak mulanya kecil, berwarna hijau gelap hingga abu-abu
kebiru-biruan. Bercak ini ukurannya terus membesar, terutama pada varietas yang
rentan dan dalam keadaan yang lembab. Pada bercak yang telah berkembang, bagian
tepinya berwarna cokelat sedangkan bagian tengahnya berwarna putih keabu-abuan.
Bercak yang telah berkembang penuh mencapai panjang 1,0-1,5 cm dan lebar
0,3-0,5 cm dengan tepian berwarna cokelat. Bercak pada daun yang rentan tidak
membentuk tepian yang jelas. Bercak tersebut dikelilingi oleh warna kuning
pucat (halo area), terutama pada lingkungan yang kondusif, seperti keadaan
lembab dan ternaungi. Infeksi pada buku batang menyebabkan bercak berwarna
cokelat atau hitam dan batang menjadi patah. Infeksi pada malai menyebabkan
blas leher, bercak cokelat pada cabang malai, dan bercak cokelat pada kulit
gabah. Apabila blas leher terjadi pada fase awal akan mengakibatkan malai mati
secara prematur, berwarna putih dan kosong secara menyeluruh, sedangkan jika
blas leher terjadi pada fase lebih lanjut akan menyebabkan pengisian bulir padi
tidak sempurna dan mutu biji menjadi rendah.
Cendawan Kelabu (Botrytis cinerea
Pers. ex Fr.) tanaman Azalea (Rhododendron spp.)
Gejala : Bagian tanaman yang terinfeksi
diselimuti oleh miselium cendawan seperti benang-benang yang sangat halus yang
dapat menyebabkan busuk pada bagian yang dilekatinya.
Kapang Kelabu
Penyebab : cendawan
Botrytis cinerea Pers.
Gejala
serangan : pada tajuk bunga terjadi bercak kecil dan bundar. Jika lingkungan sangat
lembab/banyak hujan, bercak melebar dan tajuk Bunga tampak seperti diliputi
lapisan kelabu kecokelatan, tajuk membusuk dan berlekatan, serangan berat dapat
menyebabkan busuk bunga.
Layu Fusarium
Penyebab : cendawan Fusarium
oxysporum
f.sp.chrysanthemi Schlecht.ex.Fr
Gejala
serangan : gejala serangan Fusarium bervariasi tergantung pada kultivar
tanaman. Gejala pertama dapat muncul pada pucuk daun, atau dimulai dari daun
bawah, kemudian berkembang ke atas. Pada jenis lain gejala dapat terlihat
berupa daun klorosis dan terpelintir.
Busuk tongkol Fusarium
Fusarium disebabkan oleh infeksi
cendawan Fusarium moniliforme
Gejala
penyakit ini permukaan biji pada tongkol berwarna merah jambu sampai coklat,
kadang-kadang diikuti oleh pertumbuhan miselium seperti kapas yang berwarna
merah jambu. Cendawan berkembang pada sisa tanaman dan di dalam tanah, cendawan
ini dapat terbawa benih, dan penyebarannya dapat melalui angin atau tanah.
Penyakit busuk tongkol
D. Golongan Cendawan Tingkat Rendah
1. Plasmodiophora
brassicae
Akar
Gada (Plasmodiophora brassicae) pada Kubis-kubisan (Cruciferae,
Brassicaceae)
Gejala : Akar tanaman yang
terinfeksi mengalami pertumbuhan hipertropi, pembelahan dan pembesaran sel
secara berlebihan, sehingga menyebabkan bintil atau kelenjar yang tidak
teratur. Bintil-bintil yang bersatu ini menjadi bengkak memanjang dan mirip
gada. Akibat adanya abnormalitas ini menyebabkan terganggunya proses
pengangkutan unsur hara. Tanaman menjadi layu, daun-daun berwarna hijau kelabu,
dan terlihat merana. Pada umumnya gejala di atas permukaan tanah terlihat
apabila keadaan perakaran sudah sangat rusak.
Cendawan
mempunyai spora tahan berbentuk bulat, hialin, dengan diameter mencapai 4 µm.
Spora tahan berkembang membentuk zoospora. Zoospora ini tidak berdinding sel,
protoplas berinti satu, dan sangat aktif bergerak. Tubuh buah cendawan yang
disebut plasmodium bertahan dalam sel akar tanaman dan tidak berdinding sel.
Spora tahan akan terbebas dari akar sakit apabila terurai oleh jasad sekunder.
Pemencaran penyakit ini dapat terjadi melalui bantuan angin, hewan, air
drainase, dan alat-alat pertanian.
Physoderma maydis
Bercak daun
Gejala pada umumnya ditemukan pada upih dan
daun jagung. Mula-mula bercak berwarna kuning, kemudian menjadi cokelat
kehitaman. Bercak terutama terdapat pada bagian bawah tanaman
Pythium debaryanum
Penyakit Rebah Kecambah sebab: Pythium debaryanum (protista
spt jamur)
Akibat:
pembusukan kecambah/bibit tanaman dan busuk akar pada tanaman budidaya sehingga
kecambah rebah ke tanah. Penyakit ini disebabkan
oleh protista yang menyerupai jamur. Serangan mikroorganisme ini menyebabkan
pembusukan kecambah atau bibit tanaman dan busuk akar pada tanaman
budidaya,yang menyebabkan kecambah rebah ke tanah.
Phytphthora phaseoli
Menyebabkan
penyakit embun bulu (downy mildew) pada jenis kacang buncis (lima bean) Gejala
yang muncul adalah nekrosis, gugur bunga, tajuk dan petiol membengkok.
Sporangia akan terbentuk pada bagian tajuk, petiol, dan polong. Sporangia
berukuran 39 x 22 um, memiliki pedisel pendek, yang merupakan ciri khas genus
Phytophthora.
E. Golongan Ascomycetes
Embun Tepung (Uncinula
necator (Schw.) Burr.)
pada Anggur (Vitis vinifera L.; V.
labrusca L.).
Gejala : Cendawan menyerang semua
stadia tanaman. Gejala berupa bercak-bercak bertepung kelabu terdapat pada
daun, ranting, bunga, dan buah muda. Bercak pada daun akan meluas sehingga
permukaan atas daun tampak berdebu. Kondisi cuaca yang kering menyebabkan daun
menggulung ke atas dan berubah bentuk maupun warnanya. Lapisan cendawan yang
berwarna kelabu menjadi gelap. Tanaman sakit menjadi layu dan kerdil. Buah yang
terinfeksi berbentuk tidak teratur dan tidak dapat matang.
Deskripsi : Miselium cendawan berada
di atas permukaan daun. Konidium hialin, berbentuk oval, tdak bersekat,
ukurannya 25-30 x 15-17 µm, dan membentuk rantai dengan 3-4 konidium.
Peritesium tidak mempunyai ostiol dilengkapi dengan rambut-rambut panjang.
Askus berbentuk oval; askospora hialin, oval, tidak bersekat, berukuran 18-25 x
10-12 µm. Pemencaran udara melalui angin dan berkecambah pada kelembaban
rendah. Perkembangan candawan ini pada kondisi cuaca kering.
Penyakit embun tepung
(Peronospora parasitica)
Penyakit embun tepung. Penyakit ini disebabkan
oleh jamur Peronospora parasitica. Jamur ini kadang – kadang menyerang biji
yang sedang berkecambah sehingga biji menjadi keropos dan akhirnya mati. Jamur
ini kadang – kadang menyerang daun pertama pada kecambah sehingga tumbuhan
menjadi kerdil. Tumbuhan kerdil dapat tumbuh terus tapi pada daun – daunnya
terdapat kercak – bercak hitam.
Downy
Mildew (Peronospora manshurica)
Gejala
Serangan
Pada
permukaan bawah daun timbul bercak warna putih kekuningan, umumnya bulat dengan
batas yang jelas, berukuran 1-2 mm. Kadang-kadang bercak menyatu membentuk
bercak lebih lebar yang selanjutnya dapat menyebabkan bentuk daun abnormal,
kaku dan mirip penyakit yang disebabkan oleh virus. Pada permukaan bawah daun
terutama di pagi hari yang dingin timbul miselium dan konidium.
Kudis pada apel (Venturia inaequalis)
Gejala penyakit dapat ditemukan pada daun, tangkai daun, buah,
tangkai buah. Gejala awl berupa bercak-bercak kecil berwarna hijau kecokelatan
yang tidak berbatas tegas timbul pada kedua sisi bawah daun. Bercak yang
berkembang batasnya menjadi jelas terutama pada bagian permukaan atas daun.
Bercak diselimuti oleh lapisan beledu berwarna hitam kehijauan yang terdiri
dari konidiofor dan konidium cendawan. Gejala pada buah berupa bercak kudis
berbatas tegas, berwarna hijau kecokelatan, berbentuk bulat, dengan lapisan
berbulu. Daun yang mempunyai banyak bercak menjadi kerdil, berbisul, dan bagian
tepinya mati
Busuk Hitam Guignardia bidwellii
(Ell.) Viala et Ravaz
Anggur (Vitis vinifera L.; V. labrusca
L.).
Pada helaian daun terdapat bercak-bercak berbatas tegas dengan
bagian berwarna cokelat dikelilingi oleh tepian hitam. Pada sekeliling bercak
juga terbentuk daerah berwarna cokelat tua yang dibatasi tepian berwarna hitam.
Pusat bercak tetap berwarna cokelat kemerahan hingga cokelat kelabu. Pada
bagian atas terdapat bintik-bintik hitam kecil yang teratur dalam satu
lingkaran. Gejala pada tunas berupa bercak oval hingga memanjang berwarna ungu
hingga hitam. Bercak yang sama dapat ditemukan pada sulur, tangkai daun, tulang
daun, dan tangkai bunga
TIA® | Titanium Athletics
ReplyDeleteTIA®. TIA® 2014 ford fusion energi titanium is a trademark of TIA Enterprises, LLC. It is used for race track titanium exhaust tips and harness betting, gold titanium alloy and is used ford fusion titanium registered and certified under man titanium bracelet the