IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN
PERILAKUWIRAUSAHAWAN
“PT.AGROKUSUMA
WISATA”
MALANG
LAPORAN PRAKTIK LAPANG
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi
Tugas
Praktikum Kewirausahaan Pada Program Studi Agribisnis
Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas
Jember
Asisten
Pembimbing
Laras
Ayu Novemeriani
Disusun
Oleh :
Golongan C/ Kelompok 4
LABORATORIUM KOPERASI DAN KELEMBAGAAN
PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER
2012
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK
KOORDINATOR
KELOMPOK : Yofi Ridi Voli (101510501122)
ANGGOTA : 1. Dimas
Hidayatullah (111510501093)
2.
Wahyu Fajar P. (111510501130)
3. Laily Mutmainnah
(111510501129)
4. Dwi Hartatik (111510501150)
5. Novia Ayu S. (111510501151)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pengangguran
dan kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang
belum bisa terpecahkan. Jumlah
pengangguran dan kemiskinan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sehingga
dalam dunia kerja semakin menuntut manusia untuk lebih mampu bersaing dari
kompetitornya, karena itu dibutuhkan suatu pemanfaatan sumber daya manusia yang
semakin kreatif dan berdaya guna. Jika kita lihat dari sudut pandang dari
bidang pertanian, banyak sekali usaha yang dapat kita lakukan. Indonesia adalah
negara agraris. Sebagian besar wilayah Indonesia terbagi atas daratan dan
lautan. Dataran Indonesia memiliki daerah lereng dan gunung. Daerah gunung dan
lereng Sebagian besar penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani.
Pertanian
merupakan sektor penting dalam menunjang pertumbuhan suatu negara. Dalam suatu
negara jika mampu mengembangkan dan mempertahankan usaha dibidang sektor
pertanian akan menjadi negara yang maju. Pertanian mampu menunjang tingkat
kebutuhan pangan negara. Sehingga jika hasil produk pertanian dalam suatu
negara berlimpah, maka selain semua kebutuhan akan tercukupi jug tidak akan
tergantung pada hasil produk dari negara lainnya. Produk-produk pertanian yang
dihasilkan meliputi produk tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman
holtikultura, dan tanaman obat.
Salah
satu produk pertanian unggulan di Indonesia adalah produk tanaman pangan dan
holtikultura. Tanaman pangan menjadi produk unggulan. Sebagian besar penduduk
Indonesia menanam komoditas tanaman pangan di lahan pertanian. Indonesia adalah
negara agraris tempat tumbuh berbagai jenis tanaman pangan. Walaupun saat ini
banyak sekali tanaman budidaya pertanian yang diekspor namun dulunya Indonesia
pernah dikenal sebagai negara swasembada pangan. Hampir seluruh rakyat
Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya.
Selain
padi, makanan pokok lainnya adalah sagu, singkong, jagung serta ubi. Tanaman
pangan yang dapat ditemui sehari-hari dan ditanam di pekarangan rumah adalah
sayur mayur dan buah-buahan yang dapat diolah menjadi masakan dan beberapa
tanaman dapat dimakan tanpa harus dimasak. Selain itu ada pula tanaman
hortikultura, Secara harfiah istilah Hortikultura
diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran dan tanaman
hias. Sehingga Hortikultura
merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan,
sayuran dan tanaman hias.
Dengan
adanya dua jenis tanaman tersebut maka bisa diterapkan teknik multiple croping.
Multiple cropping atau sistem tanam ganda merupakan usaha petanian untuk
mendapatkan hasil panen lebih dari satu kali dari jenis atau beberapa jenis
pada sebidang tanah yang sama dalam satu tahun. Ada beberapa jenis multiple
cropping, seperti mixed cropping, relay planting, intercropping dan lain-lain.
Intercropping (tumpangsari) merupakan salah satu jenis multiple cropping yang paling
umum dan sering dilakukan oleh petani di Indonesia. Biasanya pada system
tumpangsari, hasil dari masing-masing jenis tanaman akan berkurang apabila
dibandingkan dengan system monokultur, tetapi hasil secara keseluruhan lebih
tinggi.
1.2 Identifikasi
Masalah
1.
Bagaimana
identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, hambatan wirausahawan serta cara
mengatasi hal tersebut?
2.
Bagaimana karakteristik
sikap dan prilaku yang dimiliki wirausahawan dalam mendukung keberhasilan usahanya?
1.3 Tujuan
dan Keguanaan
1.3.1
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, hambatan wirausahawan
serta cara mengatasi hal tersebut
2.
Untuk
mengetahui karakteristik
sikap dan prilaku yang dimiliki wirausahawan dalam mendukung keberhasilan usahanya
1.3.2
Kegunaan
1.
Penelitian
ini ditujukan untuk referensi penelitian selanjutnya
2.
Penelitian
ini ditujukan untuk memberikan informasi wirausaha terhadap masyarakat
3.
Penelitian
ini ditujukan untuk memberikan gambaran umum kepada pengusaha baru
II. GAMBARAN UMUM
2.1
Sejarah Berdirinya Usaha
Usaha ini telah
lama berdiri sejak tahun 1993 , usaha ini diwarisi turun temurun dari almarhum
orang tuanya Bapak Firman
kemudian saat ini dikembangkan dan diusahakan oleh bapak firman selaku pewaris
tunggal dari keluarga tersebut. Pada awalnya luas lahan kira-kira 1 ha kemudian
setelah beberapa tahun usaha tersebut terus berkembang khususnya komoditi jeruk
semboro harganya melangit lalu dari kondisi itu Bapaak Firman mulai memperluas lahannya. Lahan
yang digunakan oleh Bapak
Firman tidak berdiri di 1
tempat saja akan tetapi tersebar di berbagai penjuru kecamatan semboro , dan
sekarang telah mempunyai luas lahan seluas 8 ha.
Bapak
Firman merupakan lulusan dari S1 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Jember, namun Karena situasi dan kondisi yang mendesak maka Bapak Firman terjun
di dunia pertanian. Hal ini dilatarbelakangi sejak orang tua Bapak Firman
meninggal dunia, sehingga Bapak Firman harus meneruskan usaha tersebut. Bapak
Firman mulai mendalami bidang pertanian Karena kebiasaan sehari – hari dilahan
pertanian sehingga Bapak Firman menyebutnya dengan Tresno Jalaran Saka Kulina, sejak dari itulah bapak Firman mulai
menyukai bidang pertanian sampai sekarang.
2.2
Gambaran Usaha
a.
Nama
Usaha dan Artinya
Usaha ini
sampai sekarang belum mempunyai nama tetap, namun bapak Firman sering menyebut usahanya sambi nyambi leren, Bapak
Firman mengatakan arti dari nama
tersebut adalah “ ketimbang leren mending
nyambi “, yang artinya daripada diam saja lebih baik mengisi waktu dengan
merawat lahan atau mengembangkan usahanya. Bapak Firman ini juga bekerja sama
dengan petani setempat , petani setempat tersebut mempunyai kelompok yang
bernaman “Sahabat Tani”, di dalam kelompok tersebut antara petani yang satu
dengan yang lain saling bahu membahu atau berkombinasi untuk mengatasi
permasalahan yang ada pada daerah tersebut, sehingga para petani di daerah
tersebut dapat lebih maju.
b.
Visi
dan Misi Perusahaan
Visi dari usaha Bapak
Firman adalah
pemberdayaan petani setempat sedangkan misi dari usaha Bapak Firman adalah memberikan pengetahuan terhadap petani, membuat petani tradisional
mengerti tentang pertanian modern, membuat
petani tradisional lebih maju
c.
Logo
Usaha dan Artinya
2.1 Gambar logo
Semboro Jaya
SJ menandakan
arti Semboro Jaya. Nama semboro berasal daerah asal produksi yaitu kecamatan Semboro. Jaya berarti
makmur, sejahtera, dan bersahaja. Bentuk logo kotak persegi empat menandakan
empat pilar utama penunjang pertanian yaitu benih, air, pengendalian hama, dan tanah. Warna biru
mengambarkan keadaan air yang melimpah, daerah Semboro terletak didaerah
perairan sungai Bondoyudo. Warna merah menandakan keberanian, keberanian petani
untuk melawan musim, dan menjaga tanaman agar tetap sehat. Warna putih
menandakan kesucian, ketaatan, dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d.
Produk
yang Dihasilkan
Usaha Bapak Firman menghasilkan komoditas
tanaman pangan, hortikultura, buah-buahan dan tanaman perkebunan, serta
perikanan, yang antara lain, Komoditas
buah-buahan, Jeruk
semboro, Salak pondoh, Salak local, Belimbing Bangkok merah, Belimbing Bangkok kuning, Komoditas tanaman pangan, Padi, Komoditas hortikultura, Kubis, Cabe, Komoditas perkebunan, Tebu, Perikanan Bibit ikan gurami, dari berbagai
produk tersebut ada kelebihan yang dapat diambil Bapak Firman yaitu jika ada
salah satu produk gagal maka produk yang lain akan menutup kerugian dari produk
yang gagal tersebut.
e.
Lokasi
Usaha dan Alasan Pemilihan Lokasi
Lokasi dari
usaha Bapak Firman ini terletak di Desa Semboro lor Kecamatan Tanggul, usaha
ini berada di sebelah kanan aliran sungai Bondoyudho karena tanah di sebelah
kanan aliran sungai Bondoyudho memiliki kandungan unsur hara yang bagus,
tanahnya subur sehingga tanaman yang ditanam dapat berproduksi banyak dan dapat
menguntungkan, di daerah tersebut juga dekat dengan tenaga kerja sehingga mudah
untuk mencari tenaga kerja, selain itu pruduk jeruk yang dihasilkan sudah
dikenal oleh konsumen sehingga cepat laku dipasaran.
f.
Jumlah
Tenaga Kerja
Usaha
Bapak Firman ini mempunyai jumlah tenaga kerja tetap sejumlah 4 orang, empat
orang ini sudah wawasan yang cukup luas, satu pekerja tersebut adalah lulusan
dari Universitas Gajah Mada jurusan agronomi dan orang tersebut menjadi pautan
atau otak utamanya, dan pekerja yang lain belajar secara otodidak, tetapi
kemampuannya tidak diragukan lagi. Keempat pekerja tersebut yang menjalankan
semuanya, namun ada juga pekerja yang lain, pekerja – pekerja tersebut
dipanggil jika dibutuhkan seperti saat penanaman buah jeruk, saat memberi pupuk
pada tanaman, pada saat pemanenan dan pekerja tersebut dipanggil sesuai
kebutuhan dilapangan kerja.
g.
Keadaan
Pasar Usaha
Pemasaran
dari usaha Pak. Firman cukup bagus di lapangan. Lokasi yang biasa dijadikan
sasaran oleh Pak. Firman juga cukup luas
utamanya
berada pada daerah Jogyakarta
dan daerah Bekasi
dipasar induk. Pasarnya tidak hanya di daerah Jogyakarta namun daerah jawa timur juga
yaitu Bondowoso, Banyuwangi dan Jember. Pemasaran buah jeruk Bapak Firman ini
tidak begitu sulit karena di Bekasi dan Yogyakarta mempunyai tempat pasar yang
siap menerima orderan dari Bapak Firman dan buah jeruk Semboro ini sudah
dikenal kalangan masyarakat.
h.
Perkembangan
Omset atau Laba Kotor
Omset yang paling besar dari beberapa usahanya
adalah buah jeruk, saat panen satu batang buah jeruk menghasilkan satu kwintal,
di dalam kebunnya terdapat 600 batang sehingga mencapai 6 ton jeruk yang dapat
dipanen,harga 1kg jeruk dari kebun bapak Firman seharga Rp. 4.000,00 namun
dalam pemanenan jeruk tersebut ada yang rontok kerugian diperkirakan 10%, dari
hasil buah jeruk tersebut mendapat potongan 20% - 25%.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang,
Hambatan Wirausahawan serta Cara Mengatasinya
Kelebihan yang
dimiliki oleh usaha Pak
Firman ialah luas lahan yang
luas dan tidak terpaku pada satu tempat saja selain itu antar satu tempat
dengan tempat lainnya terdapat link atau hubungan terdekat dengan para pekerja,
akses jalan juga sangat dekat sehingga memudahkan keluar masuknya bahan baku ke
lahan tersebut. Pada lahan juga terletak irigasi yang terus menerus mengalir
yang berasal dari bendungan Bondoyudho
sehingga memudahkan petani semboro khususnya untuk memperoleh sumber air yang
mencukupi untuk mengairi sawah mereka. Kelebihan lain dari usaha multiple
croping yang dijalankan pak firman ialah banyaknya jenis tanaman atau produk
yang dihasilkan sehingga mencegah atau meminimalisir terjadinya kerugian salah
satu produk sehingga jika ada produk yang nilai jualnya rendah , menurun atau
kurang lagi diminati oleh konsumen, Pak
Firman dapat menambal
kerugian dengan keuntungan dari produk lain yang dihasilkan.
Kelebihan selanjutnya ialah link atau jaringan pasar yang
dimiliki oleh Pak Firman sangatlah luas
mencakup hampir seluruh
jawa, terutama pasar di jawa barat yang sangat menjanjikan, tersebar pula di
daerah jawa tengah seperti jogja atau jawa timur meliputi Jember, Banyuwangi dan Bondowoso.,
Kelemahan yang
ada pada usaha Pak Firman ialah kurangnya atau
minimnya luas lahan produksi untuk suatu komoditi yang di tanam, karena pada
umumnya tanaman yang dibudidayakan mendapat jatah masing-masing luas petak yang
terbatas, misal jeruk semboro hanya 1 ha sehingga kemungkinan untuk menyaingi
atau bersaing dengan pasar minim atau terbatas , juga karena lokasinya yang
terpencar atau menjuru, membuat jaringan angkut produk dari lahan setelah panen
sulit , selain itu jalan akses masuk ke lahan sangatlah kecil sehingga tidak
dapat di masuki oleh angkutan berat seperti truk, hanya dapat di lewati oleh
mobil pickup. Di lahan juga terdapat pekerja yang sangat minim jumlahnya ,
sehingga membuat proses budidaya tanaman harus menyewa lebih banyak pekerja
yang menambah ongkos lebih besar karena harus di fokuskan pada banyak tempat
dan terpencar. Selain itu hama seperti kutu putih terlihat menyerang meluas di
lahan jeruk dan berpotensi menurunkan produksi jika tidak ditangani secepatnya.
Peluang usaha
yang dijalankan Pak
Firman cukup besar, seperti
produk unggulannya yakni salak pondoh, dan jeruk semboro. Menurutnya salak
pondoh dapat dijual di daerah Jember
maupun diluar Jember.
Terutama di daerah yang sangat tergantung pasokan bahan mentah dari luar daerah
misalnya saja Bekasi,
dan Jakarta .
begitupun dengan
jeruk semboro yang sudah terkenal, karena jeruk ini mempunyai khas tersendiri dari rasa dan
bentuknya khas daerah Semboro.
Jeruk ini biasanya di impor ke Jawa
Barat miaslnya saja di
bekasi di pasar induk, Cibitung,
Bekasi, ataupun daerah
Jogjakarta maupun daerah kota Jember.
Peluang tanaman lain yang diusahakan seperti tebu, padi , kubis dan cabai di
pasarkan di pasar local ataupun diimpor kedaerah lain yang kekurangan pasokan
produk tersebut atau pada daerah yang mengalami gagal panen,sehingga harga
dapat naik.
Hambatan terletak pada letak daerah lahan yang terpencar
sehingga menyulitkan pengumpulan produk pada saat panen, selain itu ongkos sewa
alat transportasi maupun alat pemanenan dapat menambah pengeluaran. Hambatan
juga terletak pada jumlah petani yang dipekerjakan. Dari banyak lahan yang
terpencar hanya ada 4 petani tetap yang dipekerjakan selebihnya menyewa, dan
biasanya petani sewaan lebih mahal harga sewanya ketimbang yang petani tetap,
keran petani tetap gaji telah dipotong untuk tunjangan, sedangkan untuk petani
sewaan gaji bersih tanpa adanya potongan.
Produk yang di pasarkan bermacam-macam ada yang dari
produk hortilkultura seperti kubis dan cabai, kemudian tanaman perkebunan
seperti tebu, komiditi buah-buahan seperti Jeruk semboro Salak pondoh Salak local Belimbing
Bangkok merah Belimbing Bangkok kuning, tanaman pangan yakni padi dan juga ada
usaha sampingan berupa budidaya ikan gurami, serta menjual bibit dari
ikan gurami
tersebut. Pasar yang menunjang untuk komoditi buah-buahan yang paling utama
ialah di daerah Jawa
Barat meliputi Jakarta, Bekasi dan Tangerang, lalu Jawa Tengah yakni Jogja, dan daerah Jawa Timur meliputi Jember, Banyuwangi, Lumajang, Bondowoso, dll. Adapun untuk
komoditi hortikultura dapat diimpor di luar daerah atau tergantung kebutuhan
suatu daerah, jika pasokan komoditi hortikultur khususnya cabai kurang maka
biasanya komoditi Pak
Firman dikirimkan ke sana
untuk memenuhi kebutuhan daerah tersebut dan juga harga dapat naik dan
keuntungan bertambah, kemudian untuk produk tanaman pangan, perkebunan dan
usaha budidaya gurame, dipasarkan di lingkungan Jember, meliputi daerah Semboro, Tempureji, Tanggul, Jember kota, Pasar tanjung, Ambulu , Mangli dan Jenggawa.
Kualitas
petani atau pekerja yang di pekerjakan di semboro baik, karena pada umumnya
tingkat pendidikannya SMP sampai dengan SMA. Sehingga input atau masukkan dari
hasil penyuluhan atau bimbingan dapat dipahami dan di aplikasikan dengan baik.
Selain itu umur juga sangat menentukan, seiring bertambahnya umur seseorang
maka semakin sulit biasanya untuk menerima input baru yang belum pernah
diterapkan sebelumnya, umur para petani biasanya berkisar antara 19 tahun – 25
tahun. Petani juga sering mengikuti pelatihan, baik yang di bombing oleh dinas,
maupun penyuluh pertanian pusat ataupun local, sehingga pada umunya petani
sudah dapat membedakan herbisida, fungisida, insektisida, dan juga jenis pupuk
serta takaran dan pedoman budidaya lainnya yang telah terbukti secara ilmiah.
Selain itu petani umumnya tergabung dalam gapoktan, sehingga pola budidaya
serempak, jadi jika ada kelompok tani yang telah menerapkan pedoman budidaya
yang telah di sarankan oleh pemerintah akan mempengaruhi kelompok tani lain
yang di harapkan dengan seragamnya pola pikir mereka dan kemajuan yang terus dicapai
dapat meningkatkan produksi tanaman di Desa Semboro.
3.2
Karakteristik Sikap dan Prilaku yang Dimiliki
Wirausahawan dalam Mendukung Keberhasilan Usaha
Dalam
suatu wirausaha, seorang wirausahawan harus memiliki sikap dan perilaku yang
mampu mendukung usahanya menjadi usaha yang lebih maju. Setiap sikap dan watak yang dimiliki setiap
usahawan dipengaruhi oleh watak yang dimilkinya. Bapak Firman ini mempunyai
sikap yang sangat baik sehingga perlu di contoh para wirausahawan yang lainnya,
sikap Bapak Firman antara lain taat beribadah, sabar menghadapi masalah –
masalah yang ada, ulet, disiplin waktu dan mencintai pekerjaannya.
Sebagai
contoh ialah sikap dan karakter yang ulet, disiplin, bertanggung jawab, sabar,
dan pekerja keras yang dimiliki oleh Bapak Firman. Usaha yang dikelolahnya mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, peningkatan usaha disebabkan oleh perbaikan
administrasi yang dilakukan. Proses pencatatan dan pengelompokan administrasi
yang lebih tertata mampu meningkatkan daya kontrol. Laporan administrasi yang
tertata mampu menggambarkan kondisi perusahaan saat ini. Dari hasil laporan
administrasi dapat diketahui tindakan yang harus diambil.
Kualitas
produk sangat diutamakan dalam usaha multiple croping. Bapak Firman berusaha
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu usaha yang bapak
Firman lakukan adalah dengan melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan
tinggi. Bapak Firman melakukan tukar informasi dan menerima beberapa penelitian
mahasiswa. Dari hasil penelitian dan informasi mahasiswa, bapak Firman mampu
meningkatkan produksi tanaman perkebunannya.
Bapak
Firman juga memperhatikan kualitas pelayanan. Bapak Firman tidak jarang
memberikan training tentang pelayanan terhadap pelanggan. Bapak Firman juga
sering mengadakan pelatihan bersama petani. Bapak Firman saling berbagi
pengalaman dengan petani – petani tersebut sehingga petani – petani tersebut
bertambah pengetahuan dan dapat menerapkan dalam sistem budidayanya serta
memperbaiki kualitas pertanian di daerah semboro.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat kami sampaikan antara lain :
1.
Wirausaha
“Sambi Nyambi Leren” merupakan suatu usaha yang memproduksi Tanaman pangan,
Hortikultura, Buah-buahan, dan Perikanan.
2.
Kelebihan
dari Bapak Firman adalah ulet dalam bekerja, sabar menghadapi masalah – masalah
yang ada, rajin beribadah, disiplin waktu, bertanggung jawab, dan mencintai
pekerjaannya.
3.
Peluang
dari usaha ini ialah lingkungan dan tempat sekitar yang mendukung, mempunyai
relasi yang jelas serta sistem pemasaran yang bagus. Selain itu, produk yang
dihasilkan sudah dikenal oleh masyarakat luas, serta tempat pemasaran yang
luas.
4.
Kelemahan
dari usaha ini ialah ketika produk diserang oleh gangguan hama dan penyakit
serta kondisi iklim yang tidak mendukung, dan lokasi produksi tidak pada satu
tempat yang sama.
5.
Sikap
dan karakteristik yang diterapkan oleh Bapak Firman untuk memajukan usahanya
antara lain ulet, bertanggung jawab, disiplin, serta pekerja keras.
4.2
Saran
Cara mengatasi
masalah yang dihadapi oleh pak firman khususnya selaku kepala persatuan
gapoktan desa semboro ialah, :
1.
Menambah
jumlah petani tetap sehingga dengan adanya petani tetap telah terjalin
kepercayaan antara ketua tani dengan para petani, dan juga ongkos atau gaji
biasanya lebih murah dari harga tani yang disewa untuk sekali pakai
2.
Memperluas
akses atau jalur alternative untuk memudahkan penganguktan keluar masuk bahan
baku yang dibutuhkan untuk produksi , sehingga dapat mempermudah dan juga
mempercepat proses distribusi ke pasar maupun ke konsumen
3.
Diperlukan
jaringan pasar yang lebih luas lagi sehingga tidak selalu tergantung memasarkan
produk di pulau jawa saja, tapi dapat juga di pasarkan di luar daerah ,
Menyediakan alat pertanian
dalam jumlah mencukupi, sehingga ongkos budidaya dapat lebih hemat tanpa perlu
pengeluaran ongkos tambahan berupa sewa alat pertanian
No comments:
Post a Comment